Organisasi massa Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Pidie, yang dibantu sayap juangnya Laskas Pembela Islam (LPI) dan Mujahidah Pembela Islam (MPI), sangat antusias melakukan aksi nyata berupa penggalangan dana untuk para korban musibah gempa,bencana,dan pemberantasan maksiat.

loading...
Sunday, February 3, 2019

Tra Aceh yang Menjadi Anggota Fpi

loading...

Assalamu 'alaikum,ALHAMDULILLAH Segala puji bagi Allah tuhan semesta Alam,dan rahmat dan salam tetap atas baginda rasulullah sallallahu alaihi wasallam,
Nama saya iswandi ishak saya lahir di aceh,anak aceh asli,keluarga saya sederhana ayah saya seorang tukang yang terkenal dikampung,Dan ibu saya adalah seorang irt,saya dulunya adalah tim relawan aceh,TRA,Sebenarnya fpi dan tra adalah tujuannya sama yaitu sebagai relawan,relawan membela aceh,artinya membela islam,aceh islam 99 persen,sudah pasti fpi semua,begitu juga TRA adalah orang aceh asli,islam juga toh,jadi tidak beda antara TRA dan FPI,yang beda adalah pemikirannya,kegiatan sya sehari ya menulis,atau kadang mengedit artikel untuk sya bagikan di blog,saya adalah salah satu laskar siaga bencana,saya bangga jadi anggota fpi,membantu korban bencana alam,gempa bumi,gunung meletus,banjir,dll sebagainya,
Saya menceritakan sedikit tentang kegiatan pada saat mengikuti diklat di pucok krueng kecamatan lhoknga kabupaten besar.


Pada hari jum'at tanggal 27 november 2018 saya iswandi dan 2 orang perwakilan dari pidie mengikuti diklat dari FPI (front pembela islam) khusus seluruh aceh salama 3 hari.

Di hari pertama dan hari kedua diklasanakan diklat kami di dayah Nurul A'ala di gampong lampaya dengan jumlah 58 peserta dari berbagai kabupaten, disitu kami hanya di d berikan materi dan sedikit latihan - latihan biasa untuk kekompakan bersama.

Setelah hari kedua kami melaksanakan diklat di dayah tersebut, di hari ketiganya kami melanjutkan diklat di Pucok krueng raba gampong Mon Ikeun masih di Lhoknga. kami menuju kesana tidak menggunakan kendaraan tapi hanya berjalan kaki.


jarak dari gampong lampaya hingga pucok krueng raba hanya 7 KM. ya... hanya 7 KM di tambah dengan jalan bebatuan membukit, tapi dengan perjalan kami ini tidak membuat kami lelah karena kebersama dan semangat kami membuat kami tetap kuat.

Selama kurang lebih 1 jam setengah perjalanan kami sampai di sana kami sempat sebentar beristirahat walaupun masih banyak kegiatan yang harus kami lakukan, salah satunya kegiatan yang satu ini

‌Setelah itu selesai sudah kegiatan untuk hari itu, dan akan di lanjutkan nanti malam. Di sore itu kami mandi untuk bersiap - siap melakukan shalat magrib berjamaah setelah shalat magrib berjamaah kami mendengar sedikit tausiyah dari guru kita yg senior,ataupun penitia diklat,


Setelah itu di lanjut kan dengan shalat isya berjamaah dan selesai melakukan shalat berjamaah kami melakukan kegiatan selanjutnya,kami direndam disungai kira2 satu jam,habistu kami belajar silat lagi dengan kondisi basah,untungnya saya masih bisa bertahan dan saya dulunya juga mantan pelatih taewondo,hhe,saya cuma sayang sama pelatihnya,kalau tidak sudah kami gebukin itu yang rendam kita,tapi gg pplah pada akhir nya kita saling memaafkan dan berpelukan,tapi sayangnya saya tidak sempat minta maaf sama yg namanya abu sujak itu,lain semua sudah,

hingga jam 3 pagi setelah tidur selama 2 jam dan bangun untuk shalat subuh berjamaah dan mendengar sedikit tausiyah lagi, setelah itu kami di kumpulkan kembali untuk melanjutkan kegiatan yang terakhir yaitu latihan renang.


dan paginya kami disuguhi daging kambing untuk sarapan pagi dan kami akan melakukan pembersihan didaerah pucok krueng,setelah itu kami di kumpul kan kembali untuk kembali ke dayah Nurul A'ala.semuanya berjalan lancar,cuma sya yang sakit karena saya mengalami sakit asam lambung naik,yang saya ingat adalah kematian sudah dekat sekali,seandainya ada orang sakit seperti saya pasti rajin ibadah,rajin shalat berjamaah,baca qur'an,dan sedekah ,meminta maaf atas dosa yang telah lalu baik sesama manusia maupun kepada ALLAH,karna sya sendiri merasakan sendiri seperti itu,saya merasa dekat dengan ALLAH Tuhan sekalian Alam,saya merasakan kebesaran,keesaan dan kasih sayang ALLAH yang sangat besar untuk saya,Ya ALLAH selamatkan iman semua kaum muslimin dan muslimah diatas permukaan bumi ini,Aamiin,,sikit cerita saya yang saya alami didunia ini.ok

Dan terakhir kali saya disitu meresa lega karena selesai sudah diklat ini yang di adakan setahun sekali.

itulah sedikit cerita saya dalam melaksana Diklat LAKSANA.demikianlah
wssalamu'alaikum, wr. wb

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Tra Aceh yang Menjadi Anggota Fpi

0 comments:

Post a Comment