Pasukan TRA di Simpang Lima Banda Aceh, Jumat (19/9).
Seratusan pasukan berbaret hitam, yg menamakan diri Tim Relawan Aceh (TRA) berdemo Tugu Simpang Lima,Banda Aceh, Jumat (19/9) petang.Mereka mendesak penegak hukum di Aceh mengungkap tragedi Laweung,18 Juli 2014 lalu,yg membuat sejumlah pasukan TRA harus diopname karena dianiaya warga.
Seratusan pasukan berbaret hitam, yg menamakan diri Tim Relawan Aceh (TRA) berdemo Tugu Simpang Lima,Banda Aceh, Jumat (19/9) petang.Mereka mendesak penegak hukum di Aceh mengungkap tragedi Laweung,18 Juli 2014 lalu,yg membuat sejumlah pasukan TRA harus diopname karena dianiaya warga.
Ketua umum Lembaga Sosialisasi MoU (Les MoU), Drs Murdani, MA yg juga Ketua TRA dalam orasinya mengatakan,‘Tragedi Laweung’18 juli 2014,merupakan kejahatan kemanusian yg tidak patut terjadi di Aceh.Perbuatan zolim menurut agama itu sangat bertentangan dengan budaya Aceh.“Untuk kami mendesak penegak hukum mengungkap tragendi itu. Permasalahan ini harus diselesaikan melalui jalur hukum, sehingga jelas siapa otak pelaku dalam aksi warga yg membuat sejumlah anggota TRA dianiaya dengan tuduhan aliran sesat,” tutur Murdani disambut yel-yel usut tuntas dari para anggoata TRA yg berhadir.
Murdani menambahkan, “Tragedi Laweung” telah membuat suasana damai Aceh tercoreng, hal itu hanya karena ulah segelintir orang yg menebar fitnah.Ulah segelintir orang yg mengklaim dirinya yg paling benar dan paling alim. “Kelompok pemfitnah ini jika tidak sepaham dengan mereka langsung memvonis sebagai aliran sesat.Untuk penegak hukum harus segera membongkar kebiadaban yg telah diperbuat kepada anggota TRA,” tegasnya.
Menurut Murdani,sudah banyak korban fitnah kelompok ini dengan menuduh orang lain menganut aliran sesat,bahkan ada yg dibunuh secara biadab.Salah satu korbannya adalah Tgk.Aiyub. Kelompok ini,kata Murdani penyebab tragedi di Laweung.
Murdani menambahkan, “Tragedi Laweung” telah membuat suasana damai Aceh tercoreng, hal itu hanya karena ulah segelintir orang yg menebar fitnah.Ulah segelintir orang yg mengklaim dirinya yg paling benar dan paling alim. “Kelompok pemfitnah ini jika tidak sepaham dengan mereka langsung memvonis sebagai aliran sesat.Untuk penegak hukum harus segera membongkar kebiadaban yg telah diperbuat kepada anggota TRA,” tegasnya.
Menurut Murdani,sudah banyak korban fitnah kelompok ini dengan menuduh orang lain menganut aliran sesat,bahkan ada yg dibunuh secara biadab.Salah satu korbannya adalah Tgk.Aiyub. Kelompok ini,kata Murdani penyebab tragedi di Laweung.
Baca juga:
“Kalau ini terus dibiarkan,akan ada korban-korban fotnah lain di masa mendatang. Kelompok ini sudah melampaui wewenang lembaga hukum di negeri ini.Dari itu mari segera ungkap tragedi Laweueng,” pintanya lagi.Aksi seratusan pasukan TRA berlangsung lebih kurang 25 menit, dan mendapat perhatian dari pengguna jalan.Ratusan anggota TRA berpaikan hitam lengkap dan berbaret (topi) merah dan hijau.Usai berorasi mereka membubarkan diri.
0 comments:
Post a Comment